Tampilkan postingan dengan label CREATIVE Workshop. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CREATIVE Workshop. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 April 2014

Woman Creartive Day #2



 

photo by @dwiajengvye




Setelah berlangsung WCD #1 aka Woman Ceartive Day #1 tanggal 9 Maret 2014 yang lalu, akhirnya WCD #2 dapat terlaksana lagi pada hari Minggu, 6 April 2014. Seperti WCD #1, pada WCD #2 ini kami menggunakan tema “Pembatas Buku” dengan bahan kain flanel. WCD #2 kali ini diikuti oleh empat orang yaitu Anindita Farhani, Rahayu, Melia Martha Santi dan Ula Aulia Fitrian. Sebenarnya masih ada dua orang, tetapi ternyata pada hari H yang bersangkutan belum bisa ikut karena ada acara mendadak.
 
 
Seperti kawan-kawan lain di WCD#1, kawan-kawan yang ikut WCD #2 ini memiliki motivasi yang beragam dalam mengikuti kegiatan ini. Anindita Farhani yang biasa dipanggil Dita mengatakan bahwa ia ingin belajar banyak tentang menjahit. Sebelumnya ia juga sudah pernah menjahit untuk dirinya sendiri, dan pernah juga membantu Ibunya dalam merangkai hiasan pakaian. Namun, menjahit dan membuat kerajinan pembatas buku di WCD #2 ini termasuk sesuatu yang baru baginya. Sebagai tahap awal, ia memilih membuat pembatas buku dengan bentuk kupu-kupu.
 
 
 
Ula Aulia Fitrian yang biasa dipanggil Ula mengatakan bahwa ia masih ingin terus belajar. Semangat untuk mau belajar patut diapresiasi, buktinya di WCD #2 ini adalah kali keduanya ia mengikuti kegiatan ini. Ketrampilannya yang sudah diasah pada WCD #1 bulan lalu ternyata membuahkan hasil. Ia sudah semakin baik dan terampil dalam menjahit. Pada WCD #2 ini ia memilih membuat pembatas buku dengan bentuk penguin. Sempat bingung dalam memadu-padankan warna, tetapi akhirnya ia berhasil membuat penguin dengan warna yang baik.
 
photo by @dwiajengvye
 
Untuk Rahayu yang biasa dipanggil Nemo, mengaku bahwa belajar menjahit di WCD #2 ini bukan termasuk hal baru. Sewaktu SD atau SMP dulu ia juga pernah belajar menjahit dan membuat kerajinan tangan. Namun, karena sudah sangat lama, maka menjahit di WCD #2 ini bisa dikatakan mengulang hasil belajar di sekolahnya, dulu. Pada kali ini ia membuat pembatas buku dengan bentuk Piglet. Seperti orangnya yang simple dan santai, ia pun memilih Piglet bukan tanpa alasan, melainkan memang mencari yang simple. Meskipun simple, tetapi membuat Piglet juga tetap butuh perjuangan. Ia juga mengreasikan badan pembatas buku dengan ide kreasinya berupa garis zig-zag.  Berbincang di sela-sela menjahit, ia mengatakan bahwa ia mau belajar menjahit karena agar ia bisa menjadi “istri-able” dan “ibu-ibu-able”, sambil ia tertawa ngakak. (Hmm..apapun alasannya, semoga bermanfaat ya J ).
Terakhir, Melia Martha Santy yang biasa dipanggil Meli. Lain dari yang lain, di WCD #2 ini ia memilih belajar membuat pembatas buku dengan bentuk Teddy Bear. Dari empat orang, ia termasuk yang butuh waktu paling lama untuk menyelesaikan karyanya karena memang ada bagian-bagian Teddy Bear yang bentuk kecil-kecil sehingga butuh waktu yang khusus. Meski demikian, hasil karyanya juga tak kalah oke dari kawan-kawan lainnya.
Belajar menjahit dan membuat kerajinan tangan di Woman Creartive Day tidak ada tuntutan harus membuat karya seperti yang sudah disiapkan. Meski rangka-rangka model bentuk sudah disiapkan, tetapi justru kawan-kawan yang mengikuti WCD bebas berkreasi sesuai dengan ide-ide kreatifnya. Intinya bebas berkreasi sesuai dengan tema yang sudah ditentukan, tujuannya agar kreativitas kawan-kawan tak jadi terbatasi karena masing-masing pribadi pasti memiliki ide-ide yang kreatif yang beragam.
 
Di Woman Creartive Day, selain kawan-kawan menjadi terinspirasi, saya secara pribadi juga ikut menjadi terinspirasi. Proses kawan-kawan yang mau belajar dan bisa merasakan sense of lesson dari kegiatan ini, semakin menyemangati saya untuk terus berbagi kepada siapapun. Tak hanya telah berhasil berbagi ilmu dan ketrampilan saja yang membuat saya senang, tetapi juga kemauan kawan-kawan untuk mau membagikan ilmu dan ketrampilannya kepada sesamanya. Semoga yang kawan-kawan dapatkan dari kegiatan ini tak berhenti di diri kalian, tetapi bisa mengalir dan dialirkan kepada siapa pun.
Kawan-kawan lain yang juga berminat belajar menjahit dan membuat kerajinan tangan, sangat boleh ikutan dengan cara silakan kontak Dafa Collections ke: 089-692-664-822 (SMS ONLY) atau via email : dafa_collections@yahoo.com. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk kawan-kawan semua. Sampai jumpa di Woman Creartive Day #3. :)



Yogyakarta,
Dwi Ajeng Vye
 

Jumat, 14 Maret 2014

Woman Creartive Day #1

photo by @dwiajengvye


 

Berawal dari hobi menjahit dan membuat kerajinan tangan, niat dan rencana untuk berbagi ketrampilan pun akhirnya terwujud. Seperti kata dalam postingan sebelumnya: memulai dari hal kecil dan dari diri sendiri, saya memulainya dengan WomanCreartiveDay #1. WomanCreartiveDay adalah kegiatan belajar menjahit dengan tangan dan belajar membuat kerajinan tangan khusus untuk perempuan. Mengapa perempuan? Karena bagi saya, perempuan yang nantinya pasti menjadi seorang Ibu, perlu punya rasa sabar, telaten dan kelembutan, seperti kata teman-teman saya:  “perempuan banget”,jadi perlu belajar berkarya kerajinan tangan khususnya menjahit. :D
Mungkin ini hanya subjektivitas saya sih, dan orang bebas berargumen tentang bagaimana seyogyanya menjadi seorang perempuan. Hanya saja, saya lebih memprioritaskan untuk mengajak perempuan dalam kegiatan ini dengan harapan perempuan dapat lebih berdaya dengan berkarya kreatif melalui ketrampilannya menjahit dan membuat kerajinan tangan. Dengan segala kemampuan yang saya mampu dan miliki, harapannya kegiatan ini dapat bermanfaat untuk teman-teman yang mengikuti kegiatan ini.
Okey, lanjut ya. WomanCreartiveDay #1 pada hari Minggu, 9 Maret 2014 yang lalu diikuti oleh tiga orang yaitu Ula, Evi dan Rina. Sebelumnya saya belum pernah kenal dengan Ula dan Evi, dan hal ini lah yang juga menjadi tujuan diadakannya kegiatan ini, yaitu bertemu dan mendapatkan teman baru. Ditanya tentang alasan tertarik belajar menjahit, Ula mengaku bahwa ia ingin belajar menjahit karena ingin bisa lebih telaten dan sabar. Saat itu Ula memilih membuat gantungan beruang yang menurutnya cocok untuknya sebagai pembelajar menjahit pemula, sedangkan Evi memlih membuat gantungan Smurfette yang cukup rumit bagi ukuran pemula. Evi sudah pernah belajar menjahit untuk dirinya sendiri misal: menjahit kancing baju dan baju robek, sehingga saat itu tidak terlalu mengalami kesulitan. Untuk Rina, sebelumnya ia sudah pernah belajar menjahit ketika ia SD, dan sebelumnya juga pernah menjadi partner saya dalam membuat kerajinan tangan.
Berbicara tentang membuat kerajinan tangan dengan kain, teknik pembuatan bisa dilakukan dengan dijahit atau ditempel dengan lem. Kelebihan dari teknik jahit adalah bentuk-bentuk hiasannya bisa lebih lekat dan tak mudah copot. Tantangannya adalah ya harus lebih telaten dan sabar karena bentuk-bentuk hiasannya ada yang beragam (ada yang kecil dan besar), tetapi di situlah yang membuat harga kerajinan tangan menjadi lebih mahal ketika dijual, apalagi jika menjahitnya rapi. Untuk teknik lem, kelebihannya adalah lebih mudah dan pembuatan kerajinan tangannya lebih cepat selesai. Kekurangannya adalah jika melekatkannya tidak rapi dan lem tidak merata, maka hasilnya bisa mudah copot. Namun, tergantung mengguntingnya juga sih. Jika bisa menggunting dengan rapi, maka hasil lekatan dan kerajinannya juga rapi. Intinya dalam membuat kerajinan tangan itu ketelatenan, kesabaran, kekreatifan dan kerapian. Juga satu lagi, membuatnya juga dengan hati dan rasa cinta yaa, agar hasil karya kerajinan tangannya bisa maksimal dan bisa dinikmati oleh penikmat karya.
Well, bagi kamu yang juga tertarik belajar menjahit dengan tangan dan membuat kerajinan tangan, boleh lho ikutan di next kegiatan. Yang tertarik, bisa kontak ke Dafa Collections: 089-692-664-822 (sms/call). Jangan takut tidak bisa ya, karena kita belajarnya mulai dari awal, bahkan nol sekalipun. Belajar menjahit dan membuat kerajinan tangan dijamin tidak akan menyesalkan karena ada banyak hal yang bisa kita dapatkan yang nantinya bisa bermanfaat untuk pribadi kita ke depannya, misal nilai kesabaran, ketelatenan, kerapian, keindahan, dan lainnya silakan nanti dirasakan sendiri ya. Karena perempuan itu berdaya, so semangat berkarya kreatif selalu ya. :)
 
 
Yogyakarta,
Founder dafa creARTive
Dwi Ajeng Vye