Sabtu, 25 November 2023
Hari Guru dan Tradisi Berbagi Hadiah Buket yang Makin Membudaya
Kamis, 20 Oktober 2022
Berbagi Semangat Berkarya dan Berdaya di Desapreneur Citra Mandiri Sitimulyo
Halo Sahabat Dafa, semoga kamu semua selalu sehat dan penuh berkah ya!
Mau sharing nih tentang momen tanggal 10 Oktober 2022 yang lalu kami mendapatkan kesempatan untuk menjadi narasumber dalam Pelatihan Ekonomi Kreatif yang diselenggarakan oleh tim Desapreneur Citra Mandiri Kalurahan Sitimulyo Kapanewon Piyungan Kabupaten Bantul. Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 25 pelaku UMKM anggota Desapreneur Citra Mandiri Sitimulyo dan pelaku UMKM sekitar Kalurahan Sitimulyo. Desapreneur merupakan salah satu program strategis Pemerintah DI Yogyakarta untuk meningkatkan kompetensi ekonomi desa dalam mendorong percepatan pembangunan ekonomi di perdesaan. Dalam kesempatan ini kami berbagi mengenai Kiat Emak-Emak Jualan di Marketplace.
Sebagai perempuan wirausaha, sebutan "emak-emak" yang sering dimaknai sebagai perempuan yang sudah menikah, memiliki anak, memiliki multi peran, dan tugas, memiliki beragam tantangan dalam menjalankan usahanya, terutama di market place. Market place sebagai tempat berjualan kini menjadi salah satu solusi yang bisa dipilih oleh para pelaku UMKM dalam rangka meningkatkan penjualan produk usahanya.
Sebagai penggiat UMKM, kami menyampaikan mengenai beberapa alasan mengapa pelaku UMKM perlu mencoba masuk dan berjualan di market place seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan platform lainnya melalui inovasi perkembangan teknologi, perubahan gaya hidup masyarakat, barang yang dijual tidak terbatas, lebih efektif dan efisien, tingkat kepercayaan tinggi, mudah dipantau perkembangannya, modal minimalis, dan promosi lebih mudah.
Di sesi ini kami juga sharing mengenai langkah-langkah teknis umum berjualan di market place. Meskipun ada banyak kemudahan yang didapatkan dari berjualan di market place, pelaku UMKM tetap perlu melakukan strategi supaya produk yang dijual bisa laku terjual dan traffic toko meningkat. Adapun strategi yang dapat dicoba yaitu mengalihkan alur pembelian offline/online ke toko di market place, memanfaatkan fitur-fitur atau layanan yang ada di marketplace seperti program voucher diskon, free ongkir, iklan berbayar, memberikan layanan terbaik untuk customer dan mengajaknya untuk memberikan feedback/rating terbaik di toko, dan strategi lainnya.
Kami juga mengajak para peserta yang mau memulai berjualan di market place untuk memilih salah satu marketplace dahulu dan benar-benar ditekuni serta dimaksimalkan hingga berhasil, sebelum nantinya mencoba beberapa marketplace yang lain. Hal ini diperlukan mengingat para emak-emak memiliki aktivitas yang padat di ranah domestik maupun di lingkungan masyarakat sehingga agar lebih fokus dalam mengelola market placenya.
Motivasi agar terus semangat berkarya dan berdaya melalui
usaha yang sudah dirintis, kaum ibu sangat perlu untuk terus
meningkatkan ketrampilan diri agar dapat beradaptasi di era digital.
Smartphone atau gawai pintar harus dimanfaatkan dengan cerdas agar
keberadaannya dapat membantu mencerdaskan diri, membantu mengembangkan
usaha, dan meningkatkan pendapatan ekonomi. jejaring pertemanan yang
sehat/satu frekuensi juga menjadi penting agar
mereka dikelilingi oleh energi positif yang mengajak pada kebaikan dan
kontinuitas dalam penumbuhan diri yang lebih baik lagi.
Kadang
mikir...sebenarnya perempuan atau yang udah emak-emak itu nggak selalu
butuh belajar tentang isi materi pelatihannya, tetapi lebih pada
bagaimana mereka bisa menemukan lingkaran forum yang bisa saling
support, saling mendengarkan, dan saling menyemangati satu sama
lainnya. Mungkin istilahnya butuhnya adalah support system(?).
Maka
seriiing menemui (pernah juga mengalaminya sendiri🙃) saat masih di
forum acara semangat bangettt, tapi pulang2 udah sibuk lagi dengan
kerjaan domestik terus jadi lupa dan lesu lagi, ikut pelatihan2 lagi
dapet semangat lagi, begitu seterusnya. Ujung2nya jadi *banyak belajar
minim praktik*🥲.
Mungkin itu juga ya salah satu pentingnya kita punya lingkaran pertemanan/lingkungan yang sehat dan sefrekuensi #WomenSupportWomen
, supaya sesama perempuan bisa terus saling nyemangatin, ngesupport,
ngecharge dan optimis bertumbuh. Minimal bisa mengurangi energi2 negatif
yang masuk ke diri kita💛
Baca juga artikelnya di sini ya Sahabat, semoga bermanfaat :))
Xoxo,
Dwi Ajeng Vye
Minggu, 28 Agustus 2022
Pasar Kangen 2022: Ajang Reuni Craftpreneur Perempuan
foto by: risao |
foto by: dwiajengvye |
Jumat, 29 Juli 2022
Perbaiki Mindset sebagai Pengusaha Sebelum Naik Kelas!
1. Pentingnya konsep 5R/5S Kaizen dalam menjalankan bisnis, yaitu Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), dan Shitsuke (Rajin).
2. Ketika ada masalah, maka diusahakan agar berhenti sejenak dan memetakan masalahnya agar pengusaha bisa fokus pada solusi, bukan masalah.
3. Menjadi fokus pada spesialis produk tertentu agar memiliki ke-khas-an produk.
4. Pelaku UMKM direkomendasikan untuk masuk di pasar menengah agar mendapatkan harga yang baik.
5. JIka masih kerja sendiri, maka perlu ada pembagian jam kerja (fokus mengerjakan manajemen dan keuangan) dan jam produksi (fokus mengerjakan produksi) agar bisnis berjalan stabil.
6. Lanjutan dari konsep 5S/5R Keizen diturunkan menjadi alur kerja, diturunkan lagi menjadi Standar Operasional Prosedur (SOP), diturunkan lagi menjadi pendataan alat yang benar-benar dibutuhkan dalam bisnis, dan bermuara pada tahapan QC (Quality Control).
7. Pengusaha yang pernah merasakan menjadi karyawan / ikut bekerja di perusahaan orang lain, diharapkan dapat melakukan kedisiplinan di usaha milik sendiri sebagaimana saat masih bekerja di tempat orang lain, misal: ada jam kerja teratur, mendapatkan gaji bulanan, dll.
8. Produk merupakan solusi untuk permasalahan yang dihadapi orang lain. Sehingga perlu dilakukan survey pasar dan menyasar pada calon konsumen yang tepat sesuai permasalahan yang dihadapinya.
9. Kita adalah brand ambassador usaha/produk kita, sehingga diusahakan selalu membawa atau menggunakan produk kita sendiri di manapun agar orang lain mengenali produk kita.
Minggu, 19 Juni 2022
Pentingnya Perempuan Rajin Upgrade Ketrampilan
Terlepas dari suami bekerja atau tidak, menjadi perempuan teteup perlu memiliki independensi ekonomi. Bukan untuk bersaing ya, tapi untuk bisa saling bantu cukup-mencukupi. Namanya juga hidup, pasti ada fase rezeki sedang lebih, lancar, seret, minus, minus kuadrat dst. Apapun kondisinya kita dituntut untuk serba siap dan siap menghadapi perubahan. Pengalaman pandemi kemarin sudah sangat banyak mengajari kita tentang itu. Apalagi anak makin besar, makin ke sini tanggungjawab orang tua makin banyak. Makin ke sini biaya pendidikan, biaya hidup, biaya kesehatan dan biaya lain-lain juga makin besar ya buuk.
Terlepas dari status kita lulusan apa, sekolah di mana, fase cemas akut yang saya alami jelang lulus kuliah dulu justru lebih banyak bertanya dalam diri "setelah lulus dan dapat ijazah, saya mau ngapain ya? Saya bisa apa saja ya? Apa yang nanti bisa saya perbuat secara nyata di masyarakat? Apa artinya nilai bagus dari sekolah bagus kalau saya ternyata nanti tidak bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat dan bermakna di lingkungan saya?" dan pertanyaan2 kecemasan tentang "pertanggungjawaban diri" lainnya.
Dan, daripada sibuk berlama2 pasif menunggu jawaban lamaran pekerjaan, kita bisa loh memulai obah membangun lapangan kerja sendiri. Ya minimal untuk diri kita sendiri, Alhamdulillah kalau juga punya cita2 untuk orang lain semoga diijabahi Yang Maha Baik. Aamiin yaa. Terlepas dari suara2 miring "lulusan xxx kok cuma kerja di rumah, kok cuma kerja begini begitu aja?". Yaah, kalau saya ya udah sih biarin, toh mengutip tagline produk apa ituu?🤭 ~manis(pahitnya)nya hidup kita yang tentukan~. Bukan orang lain👌🏻.
Justru berwirausaha itu sebuah keberanian, berdamai dengan ketakutan2 dan seni membangun strategi menghadapi resiko A B C dst, solusi nyata untuk mengurangi pengangguran dan ketidakberdayaan. Juga jadi sebuah langkah menyayangi diri sendiri, menghargai diri kita sendiri, menghargai potensi/skill diri, meyakini diri bahwa kita bisa loh berdaya secara mandiri, plus menjadikan diri kita BERNILAI. Ujung-ujungnya sih juga akan turut membantu meningkatkan perekonomian negara karena kita jadi rutin bayar pajak ya😁.
Rabu, 08 Juni 2022
Senin, 13 Desember 2021
Bereksperimen Bersama Totebag by Dwi Ajeng Vye
Inget banget jaman belum punya mesin jahit dulu kami menjahit dan berkarya jahit benar-benar manual menggunakan tangan. Capek? pasti. Tapi apalah daya, saat itu memang sedang jaman skripsi dan kuliah akhir jadi anggaran dana belum prioritas untuk beli mesin jahit.
Di sela-sela proses menjahit manual, pertama kalinya kami membuat totebag yang bisa kamu baca sekaligu coba praktikkan misal kamu juga belum punya mesin jahit. Seperti apa sih pengalamannya? yuk baca cerita lengkapnya di link berikut