Tampilkan postingan dengan label Kita Muda Berdaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kita Muda Berdaya. Tampilkan semua postingan

Kamis, 20 Oktober 2022

Berbagi Semangat Berkarya dan Berdaya di Desapreneur Citra Mandiri Sitimulyo

Halo Sahabat Dafa, semoga kamu semua selalu sehat dan penuh berkah ya!

Mau sharing nih tentang momen tanggal 10 Oktober 2022 yang lalu kami mendapatkan kesempatan untuk menjadi narasumber dalam Pelatihan Ekonomi Kreatif yang diselenggarakan oleh tim Desapreneur Citra Mandiri Kalurahan Sitimulyo Kapanewon Piyungan Kabupaten Bantul. Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 25 pelaku UMKM anggota Desapreneur Citra Mandiri Sitimulyo dan pelaku UMKM sekitar Kalurahan Sitimulyo. Desapreneur merupakan salah satu program strategis Pemerintah DI Yogyakarta untuk meningkatkan kompetensi ekonomi desa dalam mendorong percepatan pembangunan ekonomi di perdesaan. Dalam kesempatan ini kami berbagi mengenai Kiat Emak-Emak Jualan di Marketplace.

Sebagai perempuan wirausaha, sebutan "emak-emak" yang sering dimaknai sebagai perempuan yang sudah menikah, memiliki anak, memiliki multi peran, dan tugas, memiliki beragam tantangan dalam menjalankan usahanya, terutama di market place. Market place sebagai tempat berjualan kini menjadi salah satu solusi yang bisa dipilih oleh para pelaku UMKM dalam rangka meningkatkan penjualan produk usahanya. 

Sebagai penggiat UMKM, kami menyampaikan mengenai beberapa alasan mengapa pelaku UMKM perlu mencoba masuk dan berjualan di market place seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan platform lainnya melalui inovasi perkembangan teknologi, perubahan gaya hidup masyarakat, barang yang dijual tidak terbatas, lebih efektif dan efisien, tingkat kepercayaan tinggi, mudah dipantau perkembangannya, modal minimalis, dan promosi lebih mudah.

Di sesi ini kami juga sharing mengenai langkah-langkah teknis umum berjualan di market place. Meskipun ada banyak kemudahan yang didapatkan dari berjualan di market place, pelaku UMKM tetap perlu melakukan strategi supaya produk yang dijual bisa laku terjual dan traffic toko meningkat. Adapun strategi yang dapat dicoba yaitu mengalihkan alur pembelian offline/online ke toko di market place, memanfaatkan fitur-fitur atau layanan yang ada di marketplace seperti program voucher diskon, free ongkir, iklan berbayar, memberikan layanan terbaik untuk customer dan mengajaknya untuk memberikan feedback/rating terbaik di toko, dan strategi lainnya.

Kami juga mengajak para peserta yang mau memulai berjualan di market place untuk memilih salah satu marketplace dahulu dan benar-benar ditekuni serta dimaksimalkan hingga berhasil, sebelum nantinya mencoba beberapa marketplace yang lain. Hal ini diperlukan mengingat para emak-emak memiliki aktivitas yang padat di ranah domestik maupun di lingkungan masyarakat sehingga agar lebih fokus dalam mengelola market placenya.


Motivasi agar terus semangat berkarya dan berdaya melalui usaha yang sudah dirintis, kaum ibu sangat perlu untuk terus meningkatkan ketrampilan diri agar dapat beradaptasi di era digital. Smartphone atau gawai pintar harus dimanfaatkan dengan cerdas agar keberadaannya dapat membantu mencerdaskan diri, membantu mengembangkan usaha, dan meningkatkan pendapatan ekonomi. jejaring pertemanan yang sehat/satu frekuensi juga menjadi penting aga
r mereka dikelilingi oleh energi positif yang mengajak pada kebaikan dan kontinuitas dalam penumbuhan diri yang lebih baik lagi.

Kadang mikir...sebenarnya perempuan atau yang udah emak-emak itu nggak selalu butuh belajar tentang isi materi pelatihannya, tetapi lebih pada bagaimana mereka bisa menemukan lingkaran forum yang bisa saling support, saling mendengarkan, dan saling menyemangati satu sama lainnya. Mungkin istilahnya butuhnya adalah support system(?).

Maka seriiing menemui (pernah juga mengalaminya sendiri🙃) saat masih di forum acara semangat bangettt, tapi pulang2 udah sibuk lagi dengan kerjaan domestik terus jadi lupa dan lesu lagi, ikut pelatihan2 lagi dapet semangat lagi, begitu seterusnya. Ujung2nya jadi *banyak belajar minim praktik*🥲.

Mungkin itu juga ya salah satu pentingnya kita punya lingkaran pertemanan/lingkungan yang sehat dan sefrekuensi #WomenSupportWomen , supaya sesama perempuan bisa terus saling nyemangatin, ngesupport, ngecharge dan optimis bertumbuh. Minimal bisa mengurangi energi2 negatif yang masuk ke diri kita💛

Baca juga artikelnya di sini ya Sahabat, semoga bermanfaat :))

https://baznas.go.id/Zcd/baca/BAZNAS_Ajak_Para_Emak_Semangat_Berkarya_dan_Berdaya_di_Bantul/RElub2NFa3h2WTRNTUliOHF1RXhtQT09

 

Xoxo,

Dwi Ajeng Vye

Minggu, 28 Agustus 2022

Pasar Kangen 2022: Ajang Reuni Craftpreneur Perempuan

Halo, Sahabat Dafa!
Alhamdulillah bulan Agustus 2022 menjadi kesempatan baik buat kami dan teman-teman craftpreneur untuk bisa bertemu dan berkolaborasi di event bazar Pasar Kangen 2022. Bersyukur juga, setelah tiga tahun revent tahunan ini bisa kembali digelar di Taman Budaya Yogyakarta tepatnya tanggal 18-27 Agustus 2022, yaah meskipun pada tahun ini kami kebagian booth di sisi belakang :(.
 
 
foto by: risao
    


Tahun 2022 ini dafa creARTive kembali kolaborasi bareng Jenthik Manik, Sweetpeppermint, Green Rain, dan Uji Handayani. Meskipun kebagian di sisi belakang, tetapi yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya adalah tahun ini jumlah booth lumayan banyakkk dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

foto by: dwiajengvye


foto by: dwiajengvye

Hal yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, mungkin tahun ini kami hanya bisa ikut jaga stand sebentar (tidak penuh) karena harus berbagi energi sebagai pregnant. Tapi beruntungnya teman-teman craftpreneur sangat support sehingga kami banyak dibantu oleh semuanya. Alhamdulillaaah! <3


foto by: dwiajengvye
 
 
Terimakasih Mbak Dhita, Mbak Riana, Mbak Ratih dan Ujii yang udah lovable di event ini. Semoga next event bisa berkolaborasi dengan lebih semangat dan powerful. Semangat berkarya terus berdaya, ya! :))


foto by: dwiajengvye




xoxo,
Dwi Ajeng Vye
founder dafa creARTive

Minggu, 19 Juni 2022

Pentingnya Perempuan Rajin Upgrade Ketrampilan


 


Terlepas dari suami bekerja atau tidak, menjadi perempuan teteup perlu memiliki independensi ekonomi. Bukan untuk bersaing ya, tapi untuk bisa saling bantu cukup-mencukupi. Namanya juga hidup, pasti ada fase rezeki sedang lebih, lancar, seret, minus, minus kuadrat dst. Apapun kondisinya kita dituntut untuk serba siap dan siap menghadapi perubahan. Pengalaman pandemi kemarin sudah sangat banyak mengajari kita tentang itu. Apalagi anak makin besar, makin ke sini tanggungjawab orang tua makin banyak. Makin ke sini biaya pendidikan, biaya hidup, biaya kesehatan dan biaya lain-lain juga makin besar ya buuk.


Terlepas dari status kita lulusan apa, sekolah di mana, fase cemas akut yang saya alami jelang lulus kuliah dulu justru lebih banyak bertanya dalam diri "setelah lulus dan dapat ijazah, saya mau ngapain ya? Saya bisa apa saja ya? Apa yang nanti bisa saya perbuat secara nyata di masyarakat? Apa artinya nilai bagus dari sekolah bagus kalau saya ternyata nanti tidak bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat dan bermakna di lingkungan saya?" dan pertanyaan2 kecemasan tentang "pertanggungjawaban diri" lainnya. 

Dan, daripada sibuk berlama2 pasif menunggu jawaban lamaran pekerjaan, kita bisa loh memulai obah membangun lapangan kerja sendiri. Ya minimal untuk diri kita sendiri, Alhamdulillah kalau juga punya cita2 untuk orang lain semoga diijabahi Yang Maha Baik. Aamiin yaa. Terlepas dari suara2 miring "lulusan xxx kok cuma kerja di rumah, kok cuma kerja begini begitu aja?". Yaah, kalau saya ya udah sih biarin, toh mengutip tagline produk apa ituu?🤭 ~manis(pahitnya)nya hidup kita yang tentukan~. Bukan orang lain👌🏻.

 Justru berwirausaha itu sebuah keberanian, berdamai dengan ketakutan2 dan seni membangun strategi menghadapi resiko A B C dst, solusi nyata untuk mengurangi pengangguran dan ketidakberdayaan. Juga jadi sebuah langkah menyayangi diri sendiri, menghargai diri kita sendiri, menghargai potensi/skill diri, meyakini diri bahwa kita bisa loh berdaya secara mandiri, plus menjadikan diri kita BERNILAI. Ujung-ujungnya sih juga akan turut membantu meningkatkan perekonomian negara karena kita jadi rutin bayar pajak ya😁. 


Itu sih (baru) sedikitnya alasan kenapa perempuan perlu banget banget punya ketrampilan, menekuninya dan wajib  mengupgradenya. Termasuk Ibu2 SRIMPY binaan Divisi Pemberdayaan Ekonomi Pedesaan BAZNAS Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)  RI dan Rumah Pintar Pijoengan ini yang kemarin lusa semangat banget belajar bikin pola dan potong bahan seragam anak. Harapannya supaya ke depan mereka jadi lebih terampil dan mampu menjadikan ketrampilannya sebagai modal pendukung usaha menjahit, yang berujung pada peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarganya. Aamiin🙏🏻. Maturnuwun Ibu Han Riana Rahmawati sudah berbagi kesempatan dan ketrampilan, sehat terus Buu🥰🤗.

Semangat terus bertumbuh, Ibu-Ibuu dan para perempuan hebat!💚


xoxo,
Dwi Ajeng Vye

 

Minggu, 17 Oktober 2021

6 Alasan Kenapa Perempuan Harus Berkarya?




Hal yang paling sulit dalam proses menjadi diri sendiri bagi saya adalah bagaimana saya bisa menjadi support system untuk diri kita sendiri. Karena saya sadar bahwa dalam situasi apapun, ketika kita sudah mampu menjadi support system untuk diri sendiri maka insyaAllah kita juga bisa menjadi dan berbagi support system untuk orang lain. Orang bilang, sayangi dirimu sendiri agar kamu bisa menyayangi orang lain..tolong dirimu sendiri agar kamu bisa menolong orang lain..kuatkan dirimu sendiri agar kamu bisa menguatkan orang lain.

Perjalanan proses itu lah yang akhirnya memberikan pemahaman tentang pentingnya menemukan alasan untuk kita terus semangat berkarya. 6 alasan yang saya temukan dalam perjalanan berkarya..yang terus terpegang untuk jadi support system untuk diri sendiri.

Mungkin kamu juga sudah/akan menemukan alasan-alasanmu kenapa kamu harus terus semangat berkarya?🥰🥰
 
With love,
Dwi Ajeng Vye
Founder DAFA CREARTIVE

Lihat videonya di sini: